Meski sangat berbahaya, sayangnya mobil overheat merupakan masalah yang umum dan seringkali dihadapi oleh setiap pemilik mobil. Kondisi mobil yang overheat tidak hanya bisa menimbulkan kerusakan mesin yang cukup serius, jika dibiarkan begitu saja, dapat membahayakan keselamatan penumpang dan pengemudi. Dalam kondisi panas yang cukup tinggi atau ekstrim, overheat dapat memicu kebakaran.
Pada dasarnya, setiap mobil telah dilengkapi dengan sistem pendingin untuk menjaga agar suhu mesin stabil. Namun, kadang sistem tersebut mengalami kerusakan atau tidak berfungsi seperti seharusnya akibat satu atau dua hal. Tidak hanya perlu mengetahui hal apa saja yang mempengaruhi overheat tapi kamu juga harus tahu cara mencegah dan mengatasi mobil yang overheat.
Salah satu langkah tercepat yang bisa kamu lakukan ketika mesin mobil overheat adalah mematikan AC mobil. Pasalnya, AC mobil bekerja dengan memakai bagian kompresor yang secara langsung menambah beban mesin. Ketika kamu mematikan AC di mobil maka kompresor akan berhenti dan beban kerja mesin jadi jauh berkurang. Mematikan AC mobil ketika tanda overheat muncul dapat membantu pencegahan naiknya suhu mesin menjadi lebih tinggi lagi.
Jika kamu sedang berada di tengah jalan dan mesin mobil menunjukkan indikasi mesin overheat, maka cobalah untuk menepi perlahan dan hentikan mesin mobil. Mesin mobilmu harus segera dimatikan ketika sedang overheat demi mengurangi kemungkinan kerusakan pada berbagai komponen mesin lainnya, seperti piston, blok mesin dan silinder.
Untuk melancarkan aliran perputaran udara, segeralah buka kap mesin agar udara dan suhu panas tidak terus terperangkap pada ruang mesin mobilmu. Ketika kap mesin dibuka, panas yang ada pada mesin mobil akan keluar sedikit demi sedikit sehingga suhu mesin bisa turun lebih cepat dan kembali pada suhu normal.
Ingat, membuka kap mesin, apalagi ketika kamu berada di pinggir jalan harus dilakukan secara hati-hati. Selalu sematkan tuas penyangga yang berada di dekat radiator.
Untuk bisa berkendara kembali dengan aman, kamu sebaiknya menunggu hingga suhu mesin mobilmu turun. Biasanya, suhu panas akan turun dan kembali normal dalam waktu setidaknya 30 menit atau beberapa jam dalam keadaan panas ekstrem.
Ketika suhu turun, kamu bisa mencoba untuk memeriksa keadaan radiator. Jangan membuka tutup radiator ataupun tangki pendingin secara langsung setelah mematikan mesin yang overheat. Keadaan suhu panas dapat menimbulkan luapan cairan panas akibat uap dan air bertekanan tinggi yang tentunya akan sangat berbahaya untukmu. Membuka tutup radiator yang sedang overheat juga dapat menimbulkan resiko percikan api hingga kebakaran pada komponen mesin tertentu.
Saat mesin mobilmu sudah kembali pada suhu normal, periksalah keadaan radiator dan pastikan bagian kipas pada radiator berfungsi dengan baik sehingga tidak menimbulkan kerusakan pada berbagai komponen lain.
Setiap mobil biasanya memiliki tabung cadangan air radiator, komponen ini terhubung langsung dengan bagian atas radiator. Dengan mengecek tabung cadangan, kamu bisa mengetahui apakah radiator kekurangan air atau tidak. Cek ketinggian air yang ada pada tabung, jika kurang maka hal tersebut akan berbahaya untuk mesin. Tambahkan cairan pendingin pada tabung air hingga menyentuh posisi garis atas.
Jika volume pada tabung air berkurang, cobalah isi kembali sampai volumenya ada pada level atas. Periksa dengan baik, apakah terdapat kebocoran pada tabung cairan pendingin. Titik kebocoran biasanya ada di sekitar radiator, blok mesin atau kepala silinder. Jika tidak ada, kamu bisa tenang. Namun, jika kamu menemukan tanda-tanda kebocoran, jangan ragu untuk membawa mobil ke bengkel terdekat untuk mendapatkan perbaikan.
Selain radiator, sebaiknya kamu juga mengecek bagian thermostat dan pompa air pada mobilmu. Jika dua komponen tersebut mengalami kerusakan, maka sistem pendinginan pada mobilmu akan terus terganggu dan tidak dapat menjalankan fungsinya dengan baik. Satu-satunya cara untuk memperbaiki thermostat dan pompa air adalah dengan membawanya ke bengkel untuk segera diperbaiki.
Jika kamu sudah melakukan langkah-langkah yang sudah disebutkan tapi mesin masih mengalami overheat, jangan ragu-ragu untuk memanggil bantuan atau menghubungi bengkel terdekat. Besar kemungkinan terjadi kerusakan pada mesin mobil yang hanya bisa diketahui setelah melalui pemeriksaan secara mendalam oleh teknisi.
Nah, begini cara mengatasi mesin mobil yang overheat agar kamu bisa berkendara lagi dengan aman. Salah satu kunci terpenting untuk menghadapi situasi mesin yang overheat adalah dengan kepala dingin. Untuk menurunkan suhu mesin dibutuhkan kesabaran sementara untuk mendeteksi kerusakan dan kebocoran pada mesin, kamu harus teliti dan kepala dingin.
Baca juga: Lengkap! Hal-Hal yang Tidak Boleh Dilakukan Saat Sewa Mobil
Mencegah lebih baik daripada memperbaiki. Hal ini juga berlaku untuk menghadapi kemungkinan mesin mobil overheat. Tentunya, kita tidak ingin mesin mobil mengalami overheat di momen penting dan krusial kan. Untuk merawat dan mencegah terjadinya mesin overheat, kamu perlu melakukan beberapa hal berikut:
Bagian upper dan lower tank terbuat dari bahan plastik. Meskipun bahan plastik yang digunakan merupakan kualitas tinggi, namun karena lokasinya yang berdekatan dengan mesin yang rutin mengeluarkan hawa panas maka kedua bagian tersebut terkadang mengalami keretakan dan mengakibatkan kebocoran air radiator.
Jika bagian slang sudah mengeras dan tidak lentur, itu tandanya selang radiator harus diganti. Cek juga bagian tutup radiator yang ada karetnya, jika karet sudah mulai keras maka air pendingin mesin bisa keluar tanpa melalui tabung reservoir.
Air radiator yang tidak menggunakan radiator coolant biasanya berwarna kekuningan akibat reaksi air yang terkena panas dari logam. Larutan air hasil interaksi dengan logam tersebut dapat menjadi kerak dalam jangka waktu tertentu dan menyumbat saluran radiator pada mesin mobilmu.
Berkat hembusan dan kecepatan kipas angin radiator, seringkali debu atau daun kecil akan masuk dan terselip di dalam radiator. Jika hal ini terjadi, maka proses pembuangan panas radiator pun jadi tidak maksimal. Ingatlah untuk selalu mengecek kebersihan dan performa kipas angin radiator secara berkala.
Oli mesin tidak hanya dapat melumasi berbagai komponen mesin yang bergesekan, tapi juga membantu proses pendinginan mesin. Selalu pastikan kondisi dan volume oli sudah cukup dengan mengukur ketinggiannya dengan memakai oli stick.
V-Belt berfungsi untuk melancarkan putaran water pump pada mesin mobilmu. Jika V-Belt terlihat sudah mulai retak, jangan ragu untuk segera menggantinya dengan yang baru karena keretakan kecil pun dapat mengakibatkan v-belt putus.
Meski kamu tahu begini cara mengatasi mesin mobil yang overheat, tentunya kamu tidak ingin direpotkan dan diganggu masalah tersebut selama berlibur. Apalagi jika kamu tengah berlibur bersama keluarga dan orang-orang tersayang. Pasti kamu ingin memberikan keamanan dan kenyamanan yang maksimal untuk mereka. Demi memenuhi kebutuhan tersebut, kamu membutuhkan partner kendaraan yang dapat diandalkan.
Baca juga: 7 Cara Mengantisipasi Blind Spot Pada Mobil Saat Berkendara